Yogyakarta, 31 Agustus 2024 – Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan bencana di lingkungan pendidikan, Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) Indonesia yang didukung oleh MDMC, LPBI-NU, Rumah Zakat, HI, Predikt, dll. menyelenggarakan kegiatan "Pelatihan Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)" pada tanggal 27-31 Agustus 2024. Pelatihan ini diadakan di Wisma Sargede, Yogyakarta, diikuti oleh 31 peserta yang terdiri dari para guru, kepala sekolah, dan staf pendidikan dari berbagai jenjang sekolah/madrasah di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola risiko bencana di satuan pendidikan, serta menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang aman dan tanggap terhadap berbagai jenis bencana. Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi tentang identifikasi risiko bencana, penyusunan rencana aksi kesiapsiagaan bencana, hingga simulasi penanganan situasi darurat di sekolah/madrasah.
Dalam sambutannya, Jamjam Muzaki dari Seknas SPAB menegaskan pentingnya peran fasilitator dalam memperkuat kapasitas satuan pendidikan untuk menghadapi bencana. "Satuan pendidikan yang siap dan tanggap terhadap bencana tidak hanya melindungi peserta didik dan tenaga pendidik, tetapi juga memastikan keberlangsungan proses belajar-mengajar meski dalam kondisi darurat," ujar Jamjam.
Selain itu juga dikatakan oleh Sidik Sisidiyanto, Direktur KSKK Kemenag RI, kerjasama ini harus terus ditingkatkan keberlangsungannya dan akan dikaitkan dalam program-program pendidikan di Kemenag RI
Pelatihan ini juga melibatkan narasumber dan fasilitator Budi Santosa, S.Psi, M.K.M., (Presidium KPB), Murni Alit Baginda, S.T., M.M. dari Chief Program Officer Rumah Zakat, Andri (KYPA), Agus Putut (HI), Mariana Pardede (KYPA), Bagas Dwi Satriyo (RZ), Indar Siswoyo (RZ) yang menyampaikan materi terkait kebijakan pemerintah dalam pengelolaan risiko bencana di sektor pendidikan serta sharing pengalaman dari sekolah-sekolah yang sudah berhasil mengimplementasikan program Satuan Pendidikan Aman Bencana.
Para peserta menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan komitmennya untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di sekolah masing-masing. "Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini, terutama dalam memahami langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan untuk menjadikan sekolah kami lebih aman dari ancaman bencana," ungkap Rohmadi salah satu peserta.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mewujudkan satuan pendidikan yang lebih aman, tangguh, dan responsif terhadap bencana di seluruh Indonesia. KPB akan terus mendukung pelaksanaan program Satuan Pendidikan Aman Bencana melalui berbagai inisiatif pelatihan dan pendampingan di masa mendatang. (zid)
No comments:
Post a Comment
Silakan Berikan Komentar